Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kegiatan Keagamaan Dimasa Pademi Covid-19

 

        Indonesia sedang dilanda musibah virus bernama Covid-19. Semua wilayah di Indonesia termasuk juga Bali terkena wabah virus ini. Karena penyebarannya yang begitu cepat, beberapa wilayah di Indonesia melakukan pembatasan kegiatan diluar rumah. Karena adanya pembatasan kegiatan di luar rumah maka banyak orang yang terpaksa di rumahkan karena virus ini. Selain berdampak pada kegiatan ekonomi pandemi, pademi ini juga berdampak pada kegiatan keagamaan salah satunya pada hari Pagerwesi (03/02/21). Yang biasanya orang-orang pergi untuk bersembahyang dan pulang ke rumah mereka masing-masing . Sekarang jauh berbeda, orang-orang hanya bisa melakukan persembahyangan di rumah mereka masing-masing . Tak terkecuali di sekolah SMP Negeri 3 Mendoyo. Karena masa pandemi masih berlangsung maka pada hari Pagerwesi waktu ini. Hanya beberapa guru dan siswa saja yang datang.
        Selain hari Pagerwasi hari Nyepi dan kegiatan keagamaan lainnya juga seperti itu . Tahun bari Saka 1942 yang jatuh pada tanggal (25/03/20) harus dirayakan dengan sangat sederhana. Tidak ada perayaan seperti tahun tahun sebelumnya . Ogoh-ogoh yang biasanya berlalu lalang dijalanan satu hari sebelum hari raya Nyepi, terpaksa ditiadakan demi mencegah penyebaran virus Covid-19. Banyak orang yang kecewa karena semua kegiatan yang telah direncanakan harus dibatalkan untuk kesehatan dan keselamatan semua orang.
        Selain berdampak negatif, pandemi ini juga berdampak positif. Memang banyak orang yang terkena dampak negatif pademi ini. Tapi ada juga dampak positifnya, salah satunya adalah kita belajar bagaimana menghargai dan menjaga semua ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa. Yang dulunya alam tersiksa karena ulah manusia, sekarang sudah bebas karena banyak pabrik-pabrik yang di tutup sehingga mengurangi jumlah polusi lingkungan. Asap kendaraan bermotor pun juga mulai berkurang seiring berjalannya waktu. (Dita dan Devira)

Posting Komentar untuk "Kegiatan Keagamaan Dimasa Pademi Covid-19"