SERBA-SERBI: LITERASI
Secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis.Kita mengenalnya dengan istilah melek aksara.Literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.Literasi menjadi sarana bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatnya dari kegiatan pembelajaran.Saat ini makna literasi berkembang menjadi kemampuan menguasai pengetahuan bidang tertentu.Keterampilan literasi menjadi sesuatu yang substansial bagi para siswa.
Kebermaknaan literasi bagi siswa meliputi meningkatkan pemahaman siswa dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca, meningkatkan kemampuan siswa dengan cara membaca berbagai informasi bermakna, menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik dalam diri siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis, meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat serta meningkatkan nilai kepribadian siswa melalui kegiatan membaca dan menulis. Literasi tulis menulis sudah berkembang mulai abad 5 Masehi.
Ada tiga tahapan dalam pelaksaan gerakan literasi sekolah.Adapun tahapan tersebut adalah tahap pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Pada tahan pembiasan siswa akan diajak untuk melakukan dua jenis kegiatan membaca untuk kesenangan, yakni membaca dalam hati dan dibacakan nyaring oleh guru.
Pada tahap pengembangan pelaksanaanya masih sama dengan tahap pembiasan namun peserta didik juga didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Adapun hasil tulisan dari pelaksanaan tahap ini tidak dinilai secara akademik.Sedangkan pada tahap pembelajaran semua kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan tindak lanjut ditahap pengembangan dapat diteruskan sebagai bagian dari pembelajaran dan dinilai secara akademik.
Contoh Gerakan Literasi di SMP N 3 Mendoyo
1. Jadwal berkunjung ke perpustakaan, bukan hanya berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya kemudian diwajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku.
2. Pemberdayaan mading setiap kelas.
3. Membaca buku non-pelajaran sebelum proses belajar dimulai.
Penerapan Gerakan Literasi di SMP N 3 Mendoyo
Lalu bagaimana Penerapan Gerakan Literasi di Sekolah SMP N 3 Mendoyo? Pada praktiknya, gerakan literasi sekolah SMP N 3 Mendoyo dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yakni membaca atau menulis selama 15 menit yang dilakukan oleh siswa secara bersama-sama.
Berdasarkan buku panduan Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, terdapat 6 komponen kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Literasi dini
Dalam gerakan literasi sekolah ini, siswa akan diajarkan kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai pondasi pengembangan literasi bagi siswa.
2. Literasi permulaan
Literasi ini mengajarkan siswa untuk mampu mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung.Literasi ini membutuhkan kemampuan siswa yang lebih kompleks, yakni menganalisis, menghitung, mempersepsikan informasi, mengomunikasikannya, serta menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman siswa.
3. Literasi perpustakaan
Gerakan literasi sekolah ini bukan berarti harus dilakukan di ruang perpustakaan, namun esensinya ialah mengenalkan siswa-siswa pada jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan. Guru dapat memberikan buku fiksi atau nonfiksi, ensiklopedia, dan jenis buku lainnya sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan atau penelitian.
4. Literasi media
Siswa diperkenalkan kepada berbagai bentuk media massa yang ada di Indonesia, mulai dari media cetak, media elektronik, media digital, termasuk media sosial. Tujuannya adalah siswa dapat memahami dan memilah informasi secara bertanggung jawab, serta menggunakan media-media tersebut dengan baik.
5. Literasi teknologi
Gerakan literasi sekolah ini akan mengajarkan siswa untuk mengusai teknologi, mulai dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Materi yang diajarkan mulai dari hal sederhana, seperti menghidupkan/mematikan komputer, hingga etika dalam memanfaatkan teknologi itu sendiri.
6. Literasi visual
Ini adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan teknologi. Siswa akan diberikan pemahaman tentang konten digital yang beretika dan tidak melanggar norma sosial, misalnya dengan cara menonton film pendek maupun membahas soal konten media sosial yang tidak patuh.
Posting Komentar untuk "SERBA-SERBI: LITERASI "